Sunday, August 8, 2021

Inilah Alasan Seller Online Shop Menjual Produk dengan Harga Termurah

Satu tahun lalu, saya merasa sangat tertarik melihat fenomena online shop (olshop). Banyak dari seller menjual dengan harga yang jauh lebih murah dari seller lain. 

Menurut saya ini menarik diperhatikan, mengingat dengan prinsip ekonomi paling dasar, bahwa dengan pengeluaran sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin.

Menurut saya tidak ada yang dirugikan pada hal memberikan harga murah, yang tentunya bahwa seller menjual murah, bukan untuk suatu kerugian yang dialaminya, namun memperkecil margin keuntungan sehingga lebih bisa meningkatkan daya beli dan mendapatkan customer/pembeli yang lebih banyak.

Mari kita hitung dengan lebih detail, apakah menjual murah akan merugikan penjual/seller. Misal penjual handphone android, let say, Oppo A53, harga standard distributor Rp. 2.600.000,-.

Asumsi ada 3 seller yang menjual Oppo tersebut, seller A, B, C. Seller A menjual harga Rp. 2.650.000,- (SURABAYA) , Seller B (JAKARTA) menjual harga Rp. 2.625.000,- dan Seller C (BANDUNG) menjual harga Rp. 2.700.000,-.  Ketiga seller tsb. menjual varian dan warna yang sama.

Let say, ada 10 customer yang mencari smartphone android Oppo A53, dan login ke online shop, dengan mencari keyword Oppo A53. Maka olshop akan menampilkan seller A,B,C. Dengan beberapa fitur yang ada di olshop, salah satunya urutkan harga, maka 100% customer akan memilih urutkan harga termurah/terendah.

Dari 3 seller tersebut, maka akan ditampilkan seller B di posisi paling atas. Kemudian customer 1 ini akan klik memilih seller B untuk cek lebih detail produk Oppo tsb. Asumsi terdapat 50% customer yang memiliki cara memilih yang sama. Kemudian hal yang sama dilakukan oleh customer 2-5 yang lainnya, dengan cara yang sama dengan customer 1. 5 customer akan melihat detail seller B dan mengambil keputusan sesuai dengan kesesuaian spek, garansi, ongkir, dan lainnya.

Jika memang kriteria tersebut sesuai, maka customer akan membeli produk Oppo A53 tsb. dari seller B. Hal tersebut akan diikuti oleh customer yang lain (customer 2-5). Dengan adanya ranking/skor dari search engine, misal menggunakan Google, maka seller B akan muncul di peringkat 1 di pencarian dengan keyword tersebut. Semakin sering user melihat / klik online shop seller B, semakin tinggi probabilitas user memilih/melihat seller B, dan selanjutnya akan semakin tinggi tingkat interest untuk membeli produk di seller B.

Lantar bagaimana membandingkan keuntungan dari perbedaan harga jual di atas.
Keuntungan Seller A : Rp. 50.000,-
Keuntungan Seller B : Rp. 25.000,-
Keuntungan Seller C : Rp. 100.000,-

Berdasarkan perhitungan SEO dan kemungkinan orang membeli produk harga termurah adalah:
Misal ada 10 user mencari produk yang sama, dan selalu memilih harga seller B, maka kita ambil 60% dari customer akan membeli, maka laba  :
* Seller B : Rp. 25.000,- x 6 customer = Rp. 150.000,-.
Sedangkan Seller A pada urutan ke-2 yaitu sisa dari 10 customer dikurangi 6 customer = 4 customer. Dari 4 customer ini 60% akan membeli produk seller A sehingga 60% x 4 = 2 orang membeli,
maka laba :
* Seller A : Rp 50.000,- x 2 customer = Rp. 100.000,-.
Sedangkan Seller C pada urutan ke-3 yaitu sisa dari 4 customer dikurangi 2 customer = 2 customer. Dari 2 customer ini 60% akan membeli produk seller A sehingga 60% x 2 = 1 orang membeli,
maka laba :
* Seller C : Rp 100.000,- x 1 customer = Rp. 100.000,-.

Dari perhitungan diatas, tampak jelas keuntungan seller dengan harga termurah akan lebih besar dari seller dengan harga lebih tinggi. Efek dari SEO / Index Score keyword (nama produk, nama seller, deskripsi yang lengkat) yang selalu dipilih oleh user akan lebih meningkatkan lagi hasil pencarian. Hal ini akan ditambah oleh semua teks deskripsi dan ulasan, review, pertanyaan yang di post oleh pembeli/customer.

Thank you...

No comments:

Post a Comment